Rabu, 16 Oktober 2013

SEJARAH PINK 03

ONGSO -ONGSO = SERBA DIHITUNG DENGAN NILAI-NILAI=WANI PIRO
       Kp. RUKEM RT. 04 RW. 013 DESA MANGUNJAYA TAMBUN SELATAN BEKASI, Dulunya adalah tanah kosong yang di kelilingi persawahan.  Tanah milik Bp. Raden Haji Junaedi mula-mula didirikan "GILING PADI". Tidak berjalan lama usaha tersebut bangkrut.   Kemudian dibuka usaha "KANDANG AYAM". Ternyata usaha tersebut bangkrut juga.
      Entah firasat apa, Bp. Raden Haji Junaedi menemui Bp. KH. Dawam dan kemudian mewakafkan tanah tersebut seluas 500 m2. Bp. KH. Dawam menawarkan kepada santri-santrinya, murid-muridnya, tetapi mereka menolak dengan alasan Kp. tersebut adalah kp. siluman. 
      Tanggal 26 Desember 1989 : Bp. KH. Dawam memanggil Bp. Muadji (kenal di Denanyar Jombang Jawa Timur), untuk menempati tanah wakaf tersebut.
       Dengan Bismillah Bp. Muadji menerima, kebetulan saat itu Ibu Mahmudah (istri Bp. Muadji sedang kuliah di INISA, Tambun dan membuka TK).
       Tahun 1990, diumumkan oleh Bp. kepala Desa Mangunjaya (Bp. Subawi) bahwa di Kp. Rukem telah ada tempat Ngaji untuk anak-anak. Di topang oleh Bp. Hasan (orangtua Bp. Imron Khoironi) mengumpulkan anak-anak SD dan membawa mereka untuk mengaji. Juga Bp. Ahmad Junaedi (orangtua Bp. Nuribadalah) mendukung kegiatan ini.
       Kegiatan Ngaji tersebut hanya berlangsung pada siang hari, menunggu anak-anak pulang sekolah dari SD. Pagi hari tidak ada kegiatan.
       1992, Pak Suhari guru Yapink membuka madrasah diniyah di proyek, dan menawarkan Bp. Muadji untuk mengajar, dengan transport Rp. 15.000,- x 4 hari (tahun tersebut cukup besar nilainya). 
       Setahun perjalanan, Bp. KH. Dawam memanggil Bp. Muadji dan diberi tawaran : Mau mendirikan madrasah atau tetap mengajar di tempat orang. Bp. Muadji DIAM, tidak bisa menjawab. "berkecamuk dalam pikiran "meninggalkan madrasah yang memberi transport lebih atau tetap di kp. rukem yang notabene  Kp. Siluman. 
        Dengan Bismillah, Didirikan Madrasah Ibtidaiyah
        Tantangan datang ketika Bp. Muadji ke Departemen Agama (di daerah MM, Bekasi) ketika mengajukan permohonan ijin mendirikan Madrasah Ibtidaiyah.  Bp. H. Abdul Majid {Pergurais -Depag) memandang sinis dan mentertawakan niat Bp. Muadji.  Tetapi hal tersebut tidak menjadikan kecil niat Bp. Muadji mendirikan Madrasah Ibtidaiyah.
        Tahun 1992, dibelilah Tanah Bp. Raden Haji Junaedi seluas 4700m2 dengan harga Rp. 500,-/meter.
        Dan didirikan Madrasah Ibtidaiyah PINK.03, dengan murid pertama adalah ibu Minarsih (Guru PINK.03 sekarang). 
       Bp. Muadji hanya mengharap "KEBERKAHAN" dari pendirian madrasah ini. Ngajar harus Ikhlas, Ngajar di madrasah tidak bisa disamakan dengan karyawan, tidak bisa disamakan dengan sekolah lain.  
Kuncinya "KEBERKAHAN". 
     

3 komentar:

  1. tingkatkan kualitas pendidikan agar anak-anak kita kelak menjadi berguna bagi bangsa dan negara

    BalasHapus
  2. Umur berapa bisa masuk le sekolah pink

    BalasHapus